momotor.id - Pada era digital seperti saat ini, makin banyak pengguna internet yang membuat konten motovlog. Salah satu alat untuk membuat konten ini dengan menggunakan action cam yang bisa dipasang pada bagian tertentu motor.
Dengan memanfaatkan action cam, pengguna bisa merekam aktivitas maupun lingkungan sekitarnya ketika sedang riding motor.
Konten mengenai situasi yang terjadi selama dalam perjalanan cukup digemari di media sosial. Apalagi jika kualitas gambarnya cukup baik.
Selain memperhatikan kualitas kameranya, penempatan posisi action cam juga penting agar bisa merekam konten dengan gambar yang bagus selama riding motor. Saat ini, setidaknya ada tiga spot terbaik untuk memasang action cam. Berikut penjelasan selengkapnya.
Helm
Ini termasuk spot favorit para motovlogger ketika memasanga action cam mereka. Pengguna bisa memasang action cam di bagian atas, samping, atau bagian dagu helm.
Dari tiga posisi tersebut, bagian dagu paling direkomendasikan karena bisa mendapatkan angle paling pas dibanding area lainnya.
Pada posisi ini, kamera juga lebih aman dan tak mengganggu aerodinamika helm. Pengguna juga bisa menyorot bagian speedometer dengan mudah hanya dengan melihat ke bagian bawah. Getaran mesin juga relatif tak terlihat pada hasil videonya bila ditempatkan pada posisi ini, meski ini juga tergantung dari kualitas action cam.
Setang/tangki motor
Untuk posisi ini, mungkin tak semua model motor bisa mengaplikasikannya. Karena ini tergantung dari model tiap motor.
Namun bila memungkinkan, tak ada salahnya dipasang di bagian setang atau tangki. Bila dibandingkan dengan pemasangan di bagian dagu helm, visibilitas pada posisi ini tentu lebih terbatas.
Misalnya ketika hendak merekam sesuatu di bagian samping kanan atau kiri, pengguna harus membelokkan motornya. Berbeda dengan pemasangan di bagian helm yang bisa dilakukan hanya dengan cara menengok ke arah yang diinginkan.
Baca juga: Lampu Motor Kadang Nyala Kadang Mati, Apa Sumber Masalahnya?
Dada pemotor
Saat ini, ada alat seperti chest mount atau chest strap untuk menggantung kamera di bagian dada. Point of view dari posisi ini juga cukup baik dan tak mengganggu aktivitas berkendara.
Hanya saja kekurangannya, pengguna perlu menggerakkan action cam dengan tangan bila hendak menyorot ke arah lain. Misalnya ke arah samping atau belakang.