momotor.id - Bila diperhatikan, pengendara motor trail kerap mengurangi tekanan angin ban sebelum digunakan untuk bermain off-road. Mengurangi tekanan angin ban motor trail ini ternyata ada tujuannya loh!
Dalam beberapa kasus, ada juga pengendara motor trail yang sampai membuat bannya terlihat seperti kempes. Menurut Ketua Umum Honda CRF 250 Jawa Barat, Ade Tawnia, tekanan angin ban pada motor trail memang harus dikurangi bila ingin digunakan untuk menerabas medan-medan berat.
Tujuannya agar menambah traksi ban saat melintasi permukaan licin dan basah. "Tujuan angin ban dikurangi itu menambah traksi. Jadi, ketika lewat jalanan licin, ban enggak spin (berputar) di tempat," ujar Ade Tawnia kepada detikOto
Menurut pengalaman panjangnya, Tawnia mengatakan tekanan ban motor trail sebenarnya tak wajib dikurangi ketika melintas di permukaan jalan kering dan rata. Sebab, menurutnya, itu justru mengganggu stabilitas kendaraan.
"Jadi semuanya memang tergantung medannya seperti apa. Intinya, pertimbangan (mengurangi angin ban) mengacu ke jalanan yang licin atau nggak. Soalnya itu tadi, tujuan kan untuk menambah traksi," jelasnya.
Lebih jauh, Tawnia menegaskan, pengurangan tekanan angin ban tak bisa dilakukan asal-asalan dan semaunya. Menurutnya, itu bisa diukur dari bobot si pengendara. Jika pengendara bertubuh besar dan berat, maka angin yang dikurangi jangan terlalu banyak.
"Ujung-ujungnya ke safety lagi sih. Jadi pas ngurangin angin ban, pertimbangannya memang cukup banyak," kata Tawnia.
Adapun mengendarai motor trail di area off road memang berbeda dibanding membawanya melintasi jalan raya beraspal. Pengendara harus mempelajari posisi berkendara, dan membekali diri dengan perlengkapan riding gear yang mumpuni.
Untuk mengendarai motor trail di medan off-road, satu hal yang penting adalah menjaga keseimbangan. Sebab, area off-road tidak semulus jalan raya di tengah kota.
Bagi pemula yang baru mencoba menerabas medan off road, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, gunakan riding gear yang aman. Perlengkapan berkendara ketika off road berbeda dari yang biasanya dipakai ketika naik motor di jalan raya.
Yang paling terlihat adalah helm. Pada helm off road, bentuknya memiliki semacam moncong, untuk membantu memperlancar sirkulasi udara. Tujuannya, agar kaca helm tidak berembun. Karena itu, jangan lupa juga untuk memilih helm yang dilengkapi dengan kacamata khusus kebutuhan off road.
Selain helm, pengendara juga harus mengenakan berbagai pelindung, mulai dari pelindung dada, siku, dan lutut. Pilih sepatu untuk off road, yang memang berbahan kaku dan kuat melindungi kaki ketika sewaktu-waktu terjatuh dan tertimpa motor.
Selain itu, pengendara perlu memperhatikan postur berkendara. Dengan begitu, pengendara bisa menjaga keseimbangan waktu naik motor trail di medan off road.
Caranya, saat menikung ke kiri, tubuh cenderung ke arah berlawanan, yaitu kanan. Jadi, pengendara bisa memperoleh keseimbangan dan posisi badan tetap tegak. Begitu pula waktu menikung ke kanan, tubuh mesti condong ke arah kiri.
Baca juga: Jenis-jenis Motor Trail yang Beredar di Pasaran, Ketahui Peruntukannya Biar Gak Salah Beli
Selain itu, ketika menikung ke kiri misalnya, kaki kanan harus lebih menjejak footstep, supaya cengkeraman roda belakang menjadi lebih kuat. Sementara itu, kaki kiri diluruskan ke arah depan, untuk menjaga keseimbangan, sekaligus mengurangi risiko motor menimpa tubuh ketika terjatuh.
Untuk posisi tangan, pastikan tangan kiri lurus ketika sedang menikung ke kiri. Sementara itu, tekuk tangan kanan, dengan posisi siku terangkat. Jadi ketika menikung ke kanan, luruskan tangan kanan, dan tekuk tangan kiri sekaligus angkat sikunya.