momotor.id - Pada sebuah motor injeksi, terdapat sistem komputasi seperti Electronic Computer Module (ECM) yang berfungsi mengatur kinerja mesin injeksi agar tetap optimal. Agar ECM ini mendapat suplai data, dibutuhkan berbagai sensor yang berfungsi mengambil data pada setiap komponen sepeda motor injeksi untuk dikirim ke ECM.
Motor injeksi itu sendiri dibekali beragam sensor. Mulai dari Manifold Absolute Pressure hingga Engine Oil Temperature. Berikut penjelasan dari setiap sensor tersebut.
Intake Air Temperature (IAT)
Sensor IAT berfungsi mendeteksi suhu udara yang akan masuk ke ruang bakar. Sensor ini biasanya terletak pada jalur masuk udara sebelum ke filter udara. IAT memiliki komponen elektronik yang mempunyai sifat tahan bernama Thermistor yang dapat berubah-ubah karena suhu sekitar. Hasil data yang dihasilkan oleh Thermistor ini kemudian akan dibaca ECM untuk menentukan seberapa lama debit semprotan bahan bakar yang akan ditembak oleh injektor.
Throttle Position Sensor (TPS)
Menurut Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), Reza Rezdie Sahertian, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve di throttle body sebagai input data mapping di ECM. Data yang berasal dari sensor TPS tersebut digunakan untuk mengkalkulasi seberapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk disemprotkanke ruang bakar.
Baca juga: Tips Melakukan Pengereman Pada Motor Ketika Menerobos Hujan
Manifold Absolute Pressure (MAP)
Reza menjelaskan sensor MPA berfungsi untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk ke ruang bakar melalui perubahan tekanan pada intake manifold sebagai input data mapping di ECM. Sensor ini bertugas mengukur volume udara agar ideal ketika bercampur dengan bahan bakar di ruang bakar.
Crank Angle Sensor (CKP)
Sensor CKP berfungsi mendeteksi putaran mesin dan sudut crankshaft pada saat berada di posisi Titik Mati Atas, sehingga ECM dapat mengatur waktu penyemprotan bahan bakar serta koil agar mesin dapat bekerja secara optimal.
Engine Oil Temperature (EOT)
Sensor EOT berfungsi mendeteksi perubahan suhu yang ada di dalam mesin, umumnya sensor ini ditempatkan dekat kepala silinder. "Fungsinya mendeteksi suhu mesin melalui media oli sebagai input data mapping di ECM," kata Reza seperti dilansir kumparan. Nah, jika misalnya mesin mengalami panas berlebih atau overheat, sensor akan mendeteksi dan mengirimkan datanya ke ECM kemudian diteruskan ke lampu indikator suhu yang ada pada meter klaster.
Intake Air Cut Valve/Fast Idle Solenoid
Sensor ini berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang masuk saat putaran mesin idle sehingga memudahkan proses starter ketika mesin baru pertama kali dihidupkan. Kalau pada motor karburator fungsinya mirip fitur choke untuk menjaga langsam mesin.
Engine Coolant Temperature (ECT)
Mirip seperti sensor EOT, sensor ECT menggunakan cairan pendingin sebagai media untuk mendeteksi perubahan suhu. Jika mesin mengalami panas berlebih, maka sensor akan mengirimkan data ke ECM untuk diteruskan sebagai perintah mengaktifkan kipas radiator.
Sensor O2
Sensor yang satu ini mudah terlihat karena biasanya terletak pada leher knalpot motor. "Sensor ini fungsinya untuk memperbaiki campuran udara dan bahan bakar selama mesin bekerja agar tetap ideal dengan cara mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang," kata Reza. Sehingga juga mempengaruhi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih ramah lingkungan.