Rem Cakram Motor Lagi Panas-panasnya Langsung Diguyur Air, Apa Efeknya?

momotor.id - Sebuah video di media sosial memperlihatkan aksi seseorang yang menyiram rem cakram sepeda motor yang masih dalam kondisi panas. Rem cakram itu pun terlihat langsung mengeluarkan uap panas usia disiram air.

Cakram yang kondisinya sedang panas memang bisa menurunkan daya cengkram. Namun solusi untuk menurunkan panas pada rem cakram, bukan serta merta langsung disiram air.

Hal ini dibenarkan oleh 2W and OBM Service Head PT Suzuki Indomobil Motor Victor Assani. Menurutnya menyiram rem cakram itu memang dimaksudkan untuk menurunkan suhu rem yang baru dipakai kerja ekstrem. Namun menurutnya cara itu kurang tepat.

"Memang cakram yang panas dapat menurunkan tingkat cengkeraman, tapi ya solusinya tidak serta merta langsung disiram air," kata Victor seperti dikutip dari kumparan.

Menurutnya, bila rem mengalami gejala peningkatan suhu atau panas berlebih, sebaiknya menepi dan menunggu hingga suhunya kembali normal.

"Cara disiram air langsung seperti itu malah dapat menyebabkan kerusakan pada cakram. Kerusakan mengubah bentuk karena tadi masih panas langsung ditimpa dengan dingin pada satu waktu,” jelas Victor.

Victor memberi gambaran, kerusakan material cakram atau rem ibaratnya kaca yang permukaannya pecah. "Kalau material logam biasanya mengalami perubahan kerataan permukaan," paparnya.

Makanya, kata Victor, sebaiknya rem cakram motor yang masih panas didiamkan saja terlebih dahulu. Tidak ada waktu yang spesifik, sebab tergantung berapa lama gesekan antara kanvas dan piringan rem, suhu udara sekitar, hingga komponen material remnya. "Ya tergantung, tapi minimal 5 menit itu cukup," ucapnya.

Senada dengan Victor, pendiri sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu menambahkan, pemotor yang melintasi jalan turunan baiknya juga memanfaatkan engine brake.

"Pada dasarnya baik motor matik dan non-matik itu ada engine brake-nya. Tapi memang kalau motor matik engine brake-nya kecil," kata Jusri.

Untuk motor dengan gigi manual, dapat memanfaatkan rasio gigi lebih kecil misalnya satu atau dua. Tapi, lain halnya untuk motor matik yang menggunakan transmisi CVT.

"Kalau untuk matik, tutup dulu selongsong gas kemudian buka lagi secara konstan artinya bertahan pada rpm tertentu. Paling tidak 2.400 rpm, kalau di bawah itu terjadi free wheel atau jeda kosong yang bikin motornya meluncur bebas," jelas Jusri.

Baca juga: Perbandingan Yamaha Grand Filano dan Honda Scoopy, Mending Pilih Mana?

Kebanyakan motor yang digunakan di Indonesia tidak memiliki penunjuk putaran mesin atau rpm. Maka cara lainnya adalah membuka selongsong gas hingga mesin dan transmisi terasa menahan laju motor.

"Kalau sudah pakai engine brake baru bisa pakai rem, tapi jangan ditahan terus remnya. Sesekali rem, kemudian lepas sebentar, kemudian rem lagi, menghindari beban kinerja yang berat. Lakukan engine brake pada saat mau masuk jalan menurun, bukan pada saat turunan,” jelasnya.

Cakram Motor cakram motor panas Rem Cakram rem cakram motor

Rekomendasi Motor Bekas