momotor.id - Aktivitas motovlogging kini telah menjadi sesuatu yang umum di kalangan pecinta otomotif roda dua. Aktivitas ini mengandalkan action cam yang biasa dipasang di bagian helm.
Rekaman dari action cam ini kemudian dijadikan konten untuk diunggah ke media sosial. Biasanya, action cam dipasang di bagian atas, samping, atau bagian dagu.
Bagi yang baru mau mencoba aktivitas motovlogging, mungkin agak bingung di mana sebaiknya memasang action cam pada pelindung kepala tersebut. Dari tiga posisi yang disebutkan di atas, tak ada posisi terbaik.
Ini karena tergantung tujuan dan memperhatikan sisi kenyamanannya. Tiap spot tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut plus minus memasang action cam di bagian samping, atas, atau bagian dagu pada helm.
Samping helm
Action cam bisa dipasang di bagian samping helm sebelah kiri atau kanan. Agar mendapat hasil terbaik, posisikan action cam sejajar dengan mata pengendara.
Pemasangan di samping ini memang lebih mudah, karena permukaannya rata. Namun, helm akan menjadi berat sebelah dan ada bagian gambar yang akan tertutup dengan helm.
Atas helm
Hasil gambar dengan posisi ini memang akan tampak penuh dan tanpa halangan. Tapi ada kekurangannya, yaitu posisi ini bisa mengganggu aerodinamika helm ketika motor melaju dalam kecepatan tinggi.
Baca juga: Daftar Harga 25 Model Motor Listrik Bersubsidi: Termurah Rp5 Jutaan, Tebak Berapa yang Paling Mahal?
Dagu helm
Posisi ini cukup pas untuk mendapatkan gambar, posisi kamera aman, dan juga helm akan terasa tetap seimbang. Namun sayangnya, posisi ini berisiko menghalangi ventilasi aliran udara ke dalam helm.
Memasang action cam di samping atau atas helm biasanya untuk memperlihatkan pemandangan atau suasanan jalan. Bila memasang di posisi di dagu, umumnya pengendara ingin memperlihatkan angka kecepatan motor pada speedometer.