Ini Dampaknya Bagi Motor Jika Terus Menggunakan Per CVT yang Sudah Lemah

momotor.id - Per CVT pada motor matic memiliki peran penting. Komponen tersebut berperan untuk mengatur kerenggangan pada pulley belakang atau sliding sheave. Pada motor non matic, tugas per CVT sama dengan sproket.

Pada motor matic terdapat dua buah pulley di depan maupun belakang yang terhubung dengan sabuk V-belt sebagai pengganti gigi transmisi. Sistem CVT membuat motor bertransmisi secara otomatis. Dengan per CVT, pengendara motor matic tidak perlu menggunakan perpindahan gigi.

Fungsi utama dari per CVT yaitu menekan secondary sliding sheave merapat supaya posisi CVT Belt ada di bagian atas saat adanya idle. Ketika motor matic berakselerasi, belt yang berada di sliding sheave tersebut akan turun guna menghasilkan putaran top speed.

Berdasarkan tingkat kekerasannya, per CVT dibagi dalam beberapa macam, di antaranya 1000 rpm, 1500 rpm, dan 2.000 rpm. Spesifikasi tingkat kekerasan pada per CVT dapat dibedakan melalui warnanya. Misalnya, untuk tingkat kekerasan 1000 rpm maka dapat menggunakan per CVT warna biru atau putih.

Sementara itu, untuk 1.500 rpm memiliki warna kuning dan 2.000 rpm menggunakan warna merah. Per CVT yang terlalu keras akan membuat belt menjadi lebih cepat mengalami keausan karena belt tidak mampu membuka driven pulley sehingga belt akan terkikis.

Lalu, apa dampaknya jika per CVT sudah lemah? Seperti diketahui, per CVT juga memiliki usia pakai. Dampak pertama dari per CVT yang sudah lemah adalah kampas ganda yang lebih cepat terbuka sebelum waktunya. Per CVT yang sudah lemah menyebabkan kampas ganda terbuka secara terus menerus meskipun motor bekerja pada rpm rendah.

Terbukanya kampas sebelum waktunya menyebabkan kampas tersebut mudah terkikis sehingga mangkuk atau rumah kampas ganda menjadi cepat gosong. Bahkan, saat melakukan starter ada kemungkinan motor matic akan melompat karena kampas ganda langsung menggigit rumahnya.

Dampak kedua dari per CVT yang sudah lemah adalah kampas ganda akan cepat mengalami keausan. Kampas ganda yang aus akan menyebabkan getaran pada area CVT sehingga menyebabkan ketidaknyamanan saat berkendara. Tidak hanya itu, kampas ganda yang sudah aus akan membuat tarikan motor lebih lemah dan terasa berat ketika membawa beban. Jika diabaikan, kondisi ini akan membuat tenaga mesin berkurang.

Baca juga: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Bahan Bakar Pada Motor Matic

Dampak ketiga dari per CVT yang sudah lemah namun masih terus digunakan adalah mangkok ganda ikut termakan. Jika sudah begitu, kerja per CVT akan menjadi lebih berat dan rawan patah.

Adapun ciri per CVT yang sudah lemah bisa dirasakan dari beberapa gejala. Seperti tarikan motor matic yang kurang bertenaga, muncul getaran ketika berkendara, munculnya karat pada per CVT, dan per CVT tak sekeras biasanya.

Info Otomotif Per CVT Per CVT Motor Lemah Per CVT Motor Matic Pulley Motor

Rekomendasi Motor Bekas