momotor.id - Ganti oli merupakan aktivitas yang perlu dilakukan secara berkala agar kinerja motor tetap optimal. Namun ada kondisi yang menyebabkan motor perlu ganti oli dengan interval yang lebih sering.
Tiap pabrikan biasanya sudah memberikan rekomendasi jadwal ganti oli dari tiap model motor. Namun rekomendasi ini menjadi tidak berlaku dalam kondisi tertentu.
Setidaknya ada dua penyebab utama mengapa motor jadi perlu ganti oli lebih sering. Pertama, intensitas berkendara yang cukup tinggi karena motor setiap hari digunakan.
Biasanya ini terjadi pada ojek online yang sehari-harinya menggunakan motor untuk beraktivitas. Bila dihitung, jarak tempuh dalam sehari bisa mencapai 100 kilometer.
Jika hal ini dilakukan setiap hari, maka tentu saja oli mesin menjadi lebih cepat menurun kualitasnya dan harus diganti meski belum sampai sebulan pemakaian.
Hal ini cukup berbeda dengan motor yang jarang digunakan, atau digunakan setiap hari namun jarak tempuh yang dilalui terbilang pendek. Kualitas oli motor pada pemakaian motor seperti itu mungkin bisa bertahan 2-3 bulan.
Penyebab kedua yang membuat aktivitas ganti oli motor menjadi lebih sering adalah penggunaan BBM yang tak sesuai rekomendasi pabrikan. Misalnya, motor yang digunakan dianjurkan menggunakan BBM dengan RON 92 seperti Shell V-Power, Pertamax, atau BP 92.
Namun tangki bahan bakar motor malah diisi dengan BBM yang kualitas RON-nya di bawah anjuran pabrikan. Misalnya menggunakan Pertalie yang merupakan RON 90.
Pemakaian bahan bakar yang kurang tepat nantinya juga akan berpengaruh pada usia pakai oli yang menjadi lebih pendek. Adapun aktivitas ganti oli memang tak boleh diabaikan oleh pemilik motor.
Malas mengganti oli motor akan menimbulkan beberapa kerusakan dalam jangka panjang yang bakal menguras isi dompet. Perlu diketahui, oli adalah pelumas yang berfungsi untuk menjaga mesin. Oli akan melumasi mesin supaya gesekan yang terjadi antar komponen berjalan lancar.
Oli juga berfungsi menyerap panas dari gesekan antar mesin tersebut. Setelah digunakan, kualitas oli untuk melumasi pun menurun yang disebabkan gram pada mesin.
Bila malas mengganti oli, akibat pertama yang bisa terjadi dan cukup berbahaya bagi mesin adalah blok silinder dan seher atau piston menjadi baret.
Oli yang sudah saatnya diganti, bukan hanya berkualitas buruk namun volumenya juga menurun. Asupan oli mesin yang kurang ini akan meningkatkan gesekan yang terjadi antara piston dengan blok silinder. Akibatnya baret-baret pun akan muncul dan efeknya adalah muncul asap putih pada knalpot.
Asap putih ini disebabkan masuknya oli pada bagian celah piston dan blok silinder yang baret. Bisa dikatakan kebocoran sedang terjadi dan hanya bisa diatasi dengan mengganti komponen mesin.
Baca juga: Oli Gardan Motor Juga Wajib Diganti Meski Gak Berubah Warna, Mau Tau Kenapa?
Oli juga berperan menyerap panas yang muncul karena gesekan mesin. Overheating pada motor bisa terjadi jika sering menunda ganti oli. Kerusakan karena panas ini akan membuat komponen kepala silinder melengkung.
Kepala silinder yang melengkung tidak bisa diperbaiki dan harus diganti. Jika harus mengganti kepala silinder, maka siap-siap saja untuk mengeluarkan biaya ekstra.