Kapan Waktunya Ganti V-Belt Motor Matic?

momotor.id - Van belt alias V-belt merupakan salah satu komponen pada motor matic yang perlu mendapat penggantian berkala. Bila kondisinya sudah tidak bagus, akan mempengaruhi performa motor hingga mengganggu kenyamanan berkendara.

V-belt memiliki fungsi vital pada motor matic karena menghubungkan mesin dan roda. Secara teori, komponen ini perlu diganti setiap 24.000 km atau 1 tahun sekali.

Namun hal tersebut bukan menjadi patokan pasti karena penggantian V-belt motor matic bisa saja lebih cepat. Faktor yang mempengaruhi cepat atau tidaknya penggantian V-belt seperti gaya berkendara, rutinitas pemakaian, hingga kondisi jalan yang dilalui sehari-hari.

Misalnya bila motor digunakan untuk ojek online, maka usia V-belt pasti kurang dari satu tahun. Itu juga tergantung jarak tempuh rata-rata yang dilalui setiap harinya. Bisa saja V-belt diganti tiap enam bulan sekali.

Sedangkan mengenai kondisi jalan yang dimaksud di sini misalnya seperti jalan menanjak atau turunan curam. Ini akan mempengaruhi torsi yang harus dimuntahkan motor karena mesin bekerja lebih berat.

Tanda-tanda kerusakan V-belt memang sulit dirasakan. Motor bisa saja masih terasa normal digunakan, namun tiba-tiba V-belt putus dan motor tak bisa dijalankan.

Baca juga: Cara Aman Mencuci Motor Listrik, Hindari Semprotkan Air ke Bagian Ini

Itu sebabnya, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan CVT setiap 8.000 kilometer agar gejala awal kerusakan V-belt seperti getas atau pecah-pecah bisa diketahui. Mudahnya, setiap service rutin ketiga maka V-belt sebaiknya diganti.

Adapun meski V-belt tidak putus, kondisi V-belt yang sudah getas atau retak-retak akan berdampak pada menurunnya performa sepeda motor.

Gejala umum yang mungkin bisa disadari pemilik motor ketika V-Belt sudah saatnya diganti seoertu terasa getaran dan bunyi berdecit saat akselerasi dan tarikan kurang maksimal.

CVT Motor Matic V-belt

Rekomendasi Motor Bekas