momotor.id - Saat mengganti oli mesin, pemilik motor mungkin pernah mendapati kondisi oli lama terlihat sudah encer. Apakah ini artinya ada masalah pada motor?
Fungsi utama oli adalah melumasi komponen mesin motor agar gesekan yang dihasilkan mesin tidak terhambat. Oli sendiri juga berperan sebagai pengatur suhu dalam mesin. Saat terjadi pembakaran di dalam silinder mesin, oli dapat menetralkan suhu, baik ketika suhu mesin tinggi maupun rendah.
Interval ganti oli motor yang biasanya direkomendasikan pabrikan adalah tiap 2.000 km sekali. Namun tiap pemilik motor memiliki kebiasaan berbeda-beda yang membuat penggantian oli ini mungkin agak telat dari jadwal seharusnya.
Ketika sudah cukup telat mengganti oli, ada anggapan oli yang keluar akan encer seperti air. Kondisi tersebut disangka sebagai tanda bahwa mesin sering mengalami overheat.
Namun anggapan ini sebenarnya tidak tepat. Oli mesin motor yang encer bukan merupakan indikator adanya kerusakan pada bagian dapur pacu.
Oli motor yang encer sebenarnya pertanda bahwa pelumasan masih cukup baik dan komponen bagian dalam mesin relatif aman. Ini karena oli motor kekinian sudah banyak yang menggunakan sintetik. Berbeda dengan zaman dulu pada motor lawas yang masih menggunakan oli mineral.
Oli sintetik memiliki formula bahan kimia yang cenderung punya masa pakai lama dan pelumasan yang lebih baik. Sehingga meski kondisinya sudah encer saat diganti, pemilik motor sebenarnya tak perlu khawatir.
Pemilik motor justru perlu khawatir jika oli yang keluar hanya sedikit ketika diganti. Jika menemui situasi seperti ini, bisa diduga adanya masalah pada mesin karena tak lagi mendapat pelumasan yang cukup.
Baca juga: Cara Menguras Oli Mesin Motor yang Tercampur Air
Intinya, jika oli masih mengucur ketika dibuka, maka motor masih relatif aman. Sedangkan bila dibuka oli hanya keluar sedikit, ini cukup mengkhawatirkan karena artinya oli sudah hampir kering.
Adapun masalah yang timbul saat mesin kekurangan oli adalah piston tidak dapat bergerak karena tidak ada yang melumasinya lagi. Jika oli di bawah batas normal dan mesin masih digunakan, kotoran dari proses pembakaran akan berjatuhan pada dinding blok silinder dan kerak juga akan melekat pada pinggiran piston.
Akibatnya, tenaga yang dihasilkan tidak dapat maksimal. Lebih parahnya lagi, mesin motor bisa mati sehingga perlu turun mesin untuk melakukan perbaikan mesin. Tentu biayanya tidak sedikit.
Temukan motor favorit kamu gak pake ribet, download aplikasi adiraku sekarang!