momotor.id - Nitrogen menjadi salah rekomendasi untuk mengisi ban kendaraan baik motor maupun mobil. Bagi pemilik motor yang baru ganti ban, sebaiknya ban anyar tak langsung diisi nitrogen.
Ada alasan tertentu mengapa ban baru motor lebih baik tak langsung diisi nitrogen. Alasannya karena ban baru membutuhkan panas yang optimal agar lapisan lilin pada ban bisa cepat hilang.
Sedangkan nitrogen memiliki sifat dingin, sehingga panas yang dibutuhkan ban justru tak bisa terpenuhi. Ini karena ban baru tak hanya membutuhkan panas dari permukaan aspal, namun juga dari bagian dalam.
Itu sebabnya, ban yang masih baru dianjurkan diisi dengan angin biasa. Karena angin biasa tak punya sifat dingin sehingga lebih cepat menghantarkan panas dari dalam ban.
Adapun bila nantinya ingin mengisi dengan nitrogen, sebaiknya jangan dicampur dengan angin biasa yang sudah lebih dulu berada dalam ban. Bila ingin mengisi nitrogen pada ban motor, sebaiknya angin ban yang lama dibuang lebih dulu.
Tujuannya agar nitrogen tidak terkontaminasi dengan kandungan angin biasa. Jika terkontaminasi, nitrogen murni akan berubah seperti angin biasa akibat sifat kimianya.
Selain itu, kontaminasi dua zat gas ini membuat udara jadi lebih basah dan berat. Kandungan angin biasa pada unsur hidrogen membawa uap air yang lebih banyak. Dan udaranya menjadi basah.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Ban Tubeless Pada Motor
Dalam waktu relatif lama, udara basah ini bisa membuat kawat pada ban jadi berkarat. Jika sudah begini, ban akan menjadi benjol, dan paling parah bisa pecah.
Itu sebabnya, sebaiknya jangan mencampur nitrogen dengan angin biasa pada ban. Bila ingin menggunakan nitrogen, buang lebih dulu angin ban yang lama jika sebelumnya menggunakan angin biasa.
Temukan motor favorit kamu gak pake ribet, download aplikasi adiraku sekarang!