momotor.id - Pada tahun 2000-an awal, motor bebek masih menjadi primadona sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain Honda Supra, ada juga Yamaha Jupiter hingga Suzuki Smash yang ikut meramaikan segmen motor bebek.
Kini, popularitas motor bebek sudah semakin redup dan kalah bersaing dengan motor matik yang pengoperasiannya dianggap lebih praktis. Melihat semakin berkurangnya peminat motor bebek, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengumumkan bahwa mereka sudah menghentikan produksi Smash di Indonesia.
"Bebek Smash sudah nggak ada. Smash itu udah nggak ini (produksi)," ujar Teuku Agha selaku 2W Sales & Marketing Department Head PT SIS di ajang GIIAS 2021.
Meski sudah tak lagi diproduksi, website resmi Suzuki masih memajang Suzuki Smash sebagai salah satu modelnya. Harga Suzuki Smash di situs tersebut mulai dari Rp16,1 juta hingga Rp16,85 juta. Menurut Teuku, produk Smash yang masih ada saat ini tinggal menghabiskan stok.
"Itu tinggal habisin stok saja kok. Tahun ini (stop produksi). Semester 1 kayanya (sudah tidak produksi). Tinggal stok yang ada di dealer saja," jelasnya. Agha menjelaskan Suzuki tak lagi melanjutkan produksi Smash karena pasar motor bebek mengecil dan penurunannya sangat cepat. Dan tentu saja penjualannya kalah dibanding motor matik.
Sebagai informasi, Suzuki Smash cukup populer pada masanya di awal tahun 2000-an. Hadir dengan desain agresif, kala itu Suzuki Smash jadi motor bebek yang menantang dominasi Honda Supra.
Baca juga: Performa Mesin Menurun dan Boros Konsumsi BBM? Bisa Jadi Ruang Bakar Motor Kamu Bermasalah
Motor bebek itu ditenagai mesin 113 cc 4 tak, SOHC 2 katup berpendingin udara. Mesin 113 cc tersebut mampu menyemburkan tenaga hingga 9,3 PS pada 8.000 rpm dengan torsi maksimal 9,1 Nm pada 6.000 rpm. Mesin sudah dibekali sistem bahan bakar fuel injection.
Suzuki Smash ditopang oleh suspensi depan teleskopik pegas ulir bantalan oli dan suspensi belakang lengan ayun pegas ulir bantalan oli. Sistem pengereman sudah pakai rem cakram di depan dan rem tromol di belakang.