momotor.id - Mobil konvensional saat ini ada yang bermesin bensin dan mesin diesel. Namun tidak demikian dengan motor. Semua motor konvensional yang umum beredar saat ini rata-rata menggunakan mesin bensin dan bukan diesel.
Secara prinsip kerja, mesin bensin membutuhkan busi untuk membantu proses pembakaran di ruang mesin. Sedangkan mesin diesel bisa bekerja tanpa busi dan mengandalkan kompresi mesin tinggi pada proses pembakaran.
Bila mesin diesel sudah familiar digunakan pada mobil, hal yang sama tak berlaku pada motor. Setidaknya ada lima alasan mengapa kendaraan roda dua pada umumnya tak menggunakan mesin diesel. Berikut penjelasan selengkapnya.
Rasio kompresi tinggi
Mesin diesel memiliki rasio kompresi lebih tinggi dibanding mesin bensin. Karena kompresinya lebih tinggi, konstruksi mesin diesel lebih besar dan berat. Itu sebabnya, mesin diesel tak cocok digunakan pada motor.
Banyak getaran
Mesin diesel menghasilkan lebih banyak getaran dan lebih bising dibanding mesin bensin. Pada mobil, efek getaran dan bising ini masih bisa diakali. Sedangkan pada motor, efek ini bakal mengganggu kenyamanan berkendara.
Torsi besar pada rpm rendah
Mesin diesel terkenal tangguh dan bertenaga. Tak heran bila mesin ini memiliki torsi besar pada rpm rendah. Poin ini juga yang menyebabkan mesin diesel tak cocok untuk motor lantaran kendaraan roda dua ini memiliki bobot yang jauh lebih ringan dibanding mobil.
Baca juga: Tiga Fungsi Utama Klep Motor dan Ciri-cirinya Bila Sudah Perlu Disetel Ulang
Perlu ruang besar
Butuh ruang yang besar untuk mendinginkan mesin diesel. Ini karena mesin diesel lebh panas dibanding mesin bensin. Faktor ini juga yang menyebabkan mesin ini tak cocok untuk motor.
Punya teknologi turbocharger
Pada mesin diesel, terdapat teknologi turbocharger untuk memompa lebih banyak udara ke dalam silinder mesin. Komponen ini berpengaruh pada ongkos produksi mesin yang membuat harga jualbya bisa lebih mahal dibanding mesin bensin.
Temukan motor favorit kamu gak pake ribet, download aplikasi adiraku sekarang!