momotor.id - Liberty Media selaku pemilik balapan F1 akhirnya resmi mengumumkan telah mengakuisisi saham mayoritas Dorna Sports selaku pemegang hak siar balapan MotoGP.
Sekitar 86 persen saham Dorna Sports kini telah beralih ke Liberty Media. Sedangkan Dorna Sports masih memiliki saham sebesar 14 persen dalam bisnis ini.
Nilai perusahaan MotoGP sendiri digambarkan sekitar 4,2 miliar euro atau setara Rp71,8 triliun. Perjanjian transaksi ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2024.
"Liberty Media Corporation telah mengumumkan kesepakatan untuk mengakuisisi MotoGP," bunyi pernyataan resmi pihak MotoGP.
Sedangkan Greg Maffei selaku CEO Liberty Media, mengaku sangat senang dapat memperluas portofolio aset olahraga dan hiburan langsung yang cokup populer lewat akuisisi ini.
"Bisnis ini memiliki potensi yang signifikan. Kami berniat mengembangkan olahraga ini untuk para penggemar MotoGP, tim, mitra komersial, dan pemegang saham kami," ujar Maffei.
Walaupun nantinya Liberty Media menjadi pemegang saham mayoritas, Dorna Sports tetap diberikan wewenang untuk mengelola MotoGP, Moto2, Moto3, MotoE, World Superbike, dan FIM Women's Circuit Racing World Championship.
Posisi Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna Sports juga tak diganti. Ezpeleta sendiri menilai transaksi tersebut merupakan bukti bahwa olahraga balap motor bergengsi ini memiliki potensi pertumbuhan.
"Liberty Media memiliki rekam jejak luar biasa dalam mengembangkan aset olahraga. Dan kami tidak dapat mengharapkan mitra yang lebih baik untuk memperluas basis penggemar MotoGP di seluruh dunia," kata Ezpeleta.
Ezpeleta menambahkan, akuisisi ini akan tunduk pada penerimaan izin dan persetujuan dari otoritas persaingan usaha dan hukum investasi asing di berbagai yuridiksi.
Sebelumnya, kesepakatan antara Liberty Media dan Dorna Sports dinilai berpotensi menghadapi pengawasan dari pihak regulator. Komisi Uni Eropa ingin tayangan motorsport paling populer di Benua Biru tak jatuh ke tangan satu pemilik.
Baca juga: Penampakan Honda Stylo Edisi Donald Duck yang Dijual Terbatas
Hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan monopoli kepemilikan yang berdampak pada berkurangnya persaingan dalam penjualan hak siar TV.
James Killick selaku pengacara persaingan usaha dari White & Case menyatakan pada Financial Times bahwa penyelidikan kesepakatan antara Liberty Media dan Dorna sangat mungkin terjadi. "Saya akan sangat terkejut jika regulator persaingan usaha tidak melihatnya," ujar Killick.