momotor.id - Tindakan turun mesin perlu dilakukan ketika kerusakan motor sudah cukup serius. Beberapa pemilik motor mungkin ada yang menunda melakukan ini karena khawatir dengan biaya turun mesin.
Ongkos turun mesin memang lebih mahal ketimbang service biasa. Ini karena tindakan turun mesin akan membongkar keseluruhan mesin motor untuk melihat komponen yang rusak dan dirasa perlu diganti.
Biaya turun mesin pada motor memang bervariasi karena beberapa faktor. Beberapa poin ini yang menyebabkan tidak ada biaya pasti untuk turun mesin motor.
Hal pertama yang mempengaruhi biaya turun mesin adalah jenis dan kapasitas mesinnya. Makin besar kapasitas mesin motor, maka makin tinggi biaya turun mesinnya. Mesin yang lebih besar memiliki lebih banyak komponen rumit dan berpotensi membutuhkan suku cadang yang lebih mahal.
Hal kedua yang mempengaruhi adalah kerusakan yang terjadi. Bila kerusakannya ringan seperti seher baret, maka biaya perbaikannya lebih rendah ketimbang kerusakan berat seperti kruk as bengkok.
Hal ketiga yakni harga spare part motor itu sendiri. Biasanya konsumen akan diberikan pilihan apakah ingin menggunakan spare part OEM (Original Equipment Manufacture) atau spare part aftermarket.
Spare part OEM biasanya lebih mahal, namun terjamin kualitas dan kecocokannya. Sedangkan spare part aftermarket lebih terjangkau harganya namun belum tentu terjamin kualitas dan kecocokannya.
Hal keempat yang mempengaruhi adalah ongkos jasa bengkel. Memilih bengkel juga mempengaruhi, apakah melakukan perbaikan turun mesin di bengkel resmi atau bengkel spesialis/umum. Pada bengkel resmi, biasanya sudah ada standard harganya. Sedangkan bengkel umum, harganya biasanya lebih kompetitif.
Baca juga: Kata Bos Suzuki Kenapa Burgman Street 125 EX Pakai Velg 12 Inci, Padahal Umumnya 14 Inci
Lalu, berapa kira-kira kisara ongkos turun mesin motor? Memang cukup sulit memperkirakan karena ada sederet faktor tadi. Namun umumnya ongkos untuk turun mesin motor berkisar di angka Rp1,5 juta hingga Rp5 juta.
Bisa juga biayanya lebih rendah atau lebih tinggi, tergantung tingkat kerusakan dan kualitas spare part yang digunakan, serta biaya jasa bengkel.