momotor.id - Debu dan cipratan lumpur yang terus menempel pada bagian shockbreaker motor ternyata lama kelamaan bisa merusak komponen ini. Kenapa bisa begitu?
Kerusakan shockbreaker motor akibat debu dan lumpur yang terus menempel bermula dari rusaknya bagian seal. Ini berlaku baik untuk shockbreaker bagian depan maupun belakang.
Bagian seal pada shockbreaker memang cukup penting dibersihkan. Karena bila jarang dicuci, debu halus bisa masuk ke as shockbreaker. Dan bila sudah masuk ke seal as, bisa membuat shockbreaker baret dan bocor.
Shockbreaker yang kotor juga bisa mempengaruhi pengereman, terutama di bagian kaliper. Debu yang menumpuk pada bagian kaliper akan mengganggu kinerja piston di bagian dalam kaliper. Jika diabaikan, minyak rem akan sulit mendorong piston yang berakibat kurangnya pengereman saat tuas rem ditarik.
Adapun usia pakai shockbreaker memang cukup panjang, namun bisa lebih singkat tergantung pemakaian penggunanya. Jika berkendara dengan kecepatan tinggi, ugal-ugalan, tidak mengerem saat melewati polisi tidur atau jalan yang berlubang, sudah pasti akan mempengaruhi suspensi motor.
Semakin sering melakukan hal tersebut, maka usia pakai shockbreaker makin cepat berkurang. Selain itu, membawa beban berlebih di motor juga dapat merusak kondisi suspensi motor.
Cara mengecek kondisi shockbreaker apakah masih bagus atau tidak bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, mengecek apakah ada kebocoran oli pada komponen ini.
Baca juga: Penggunaan Anting Shockbreaker Tak Disarankan untuk Meninggikan Bagian Buritan, Ini Sebabnya
Kemudian, bisa menekan kebawah suspensinya dan lihat reaksi apa yang ditimbulkan. Shockbreaker yang cepat memantul kembali ke posisi semula mengindikasikan adanya kerusakan.
Hal itu karena shockbreaker tak sanggup lagi meredam hentakan. Alhasil jika melewati jalan yang berbatu dan berlubang, pengendara akan merasakan hentakan yang cukup keras dan tentu saja membuat tidak nyaman dalam berkendara.
Temukan motor favorit kamu gak pake ribet, download aplikasi adiraku sekarang!