momotor.id - Penggantian minyak rem motor umumnya dilakukan setiap 25.000 km atau 2 tahun sekali. Meski begitu, ada beberapa faktor yang membuat kinerja minyak rem motor lebih cepat menurun sehingga harus diganti.
Kondisi minyak rem harus diganti meski belum mencapai 25.000 km atau dua tahun bisa karena beberapa faktor. Minyak yang sudah berubah menjadi lebih pekat dan muncul bau kurang sedap, sudah selayaknya diganti.
Penyebab pertama yang membuat kinerja minyak rem motor menjadi lebih cepat menurun yakni gaya berkendara yang terlalu sering menekan tuas rem. Kebiasaan ini menyebabkan minyak rem gampang panas dan merusak kinerjanya.
Penyebab kedua yakni tidak menggunakan minyak rem sesuai standar motor, apakah itu DOT 3, DOT 4 dan lainnya. Memakai minyak rem sesuai spesifikasi pabrikan sangat dianjurkan guna mencegah terjadinya potensi rem blong.
Penyebab ketiga, bisa karena kondisi master rem yang mulai menurun. Jika seal master rem sudah rusak, kikisan tersebut berisiko bercampur dengan minyak rem. Jika sudah bercampur minyak rem akan rusak. Solusinya, harus dikuras terlebih dahulu dan ganti seal master rem tersebut.
Baca juga: Penyebab Rem Motor Blong Bisa Berasal dari Minyak Rem, Kenapa Bisa Begitu?
Adapun minyak rem memiliki fungsi yang sangat penting pada bagian komponen sepeda motor. Fungsi minyak rem yakni untuk mendorong piston di kaliper rem agar kampas bisa menjepit cakram sesuai tekanan saat tuas master rem ditarik. Selain itu, minyak rem juga bekerja mengurangi panas akibat gesekan logam pada komponen sistem pengereman yakni kampas dan cakram.
Pada sistem pengereman hidrolik (rem cakram), jika minyak rem tidak ada maka sistem rem hidrolik tidak akan bekerja meski tuas rem sudah ditarik berkali-kali. Begitu juga saat volume minyak rem berkurang, kinerjanya tidak akan maksimal.
Temukan motor favorit kamu gak pake ribet, download aplikasi adiraku sekarang!