Kelebihan dan Kekurangan Baterai LFP, Lithium ion, dan SLA untuk Motor Listrik

momotor.id - Baterai yang digunakan untuk motor listrik saat ini ada tiga jenis yakni Lithium Ferro-phosphate atau LFP, Lithium ion, dan Lead-acid atau SLA. Baik baterai Lithium ion, SLA, maupun LFP memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Karena berbeda jenis, spesifikasi ketiga baterai ini pun juga tak sama. Misalnya Lithium ion yang menggunakan berbagai bahan katoda seperti oksida kobalt, oksida mangan, atau oksida nikel (nikel, kobalt mangan/NCM).

Sementara baterai LFP menggunakan lithium besi fosfat sebagai bahan katoda. Sedangkan baterai SLA menggunakan cairan elektrolit berbahan dasar asam timbal.

Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari ketiga jenis baterai ini? Berikut penjelasan selengkapnya.

Lithium ion

Kelebihan baterai Lithium ion adalah memiliki energy density paling besar dibanding dua jenis lainnya. Sebagai informasi, energy density merupakan satuan energi yang dibandingkan dengan massa dan volume. Dengan kubikasi yang sama bisa mengandung energi yang lebih besar. Seperti RON pada bensin.

Sehingga bila menggunakan Lithium ion, ruang yang kecil pada motor listrik bisa dimanfaatkan untuk memasukkan energi yang besar.

Baterai Lithium ion juga memiliki bobot paling ringan dibanding dua jenis lainnya. Misalnya untuk baterai 60 Volt 20 Ah, pada Lithium ion bobotnya hanya sekitar 10-12 kg.

Sedangkan pada baterai SLA bobotnya bisa 30 kg dan LFP sekitar 15 kg dengan spesifikasi yang sama. Kelebihan lainnya, life cycle Lithium ion bisa dicas hingga 1.000 kali.

Sedangkan kekurangan baterai Lithium ion adalah kapasitas penyimpanan energi dan performanya akan menurun seiring usia pemakaian. Baterai ini juga bisa mengalami panas berlebih.

Kekurangan lainnya, harga baterai Lithium ion relatif mahal karena biaya produksinya relatif tinggi.

LFP

Baterai jenis LFP boleh dibilang merupakan model pertengahan dan berada di antara Lithium ion dan SLA secara urutan.

Kelebihan pertama baterai LFP adalah memiliki life cycle paling panjang dibanding jenis lainnya. Masa pakainya bisa 2.000-3.000 kali sebelum performanya menurun.

Bila perawatannya cukup baik, masa pakainya bahkan bisa lebih panjang mencapai 6.000-7.000 kali.

Kelebihan berikutnya, baterai LFP relatif lebih aman dari potensi meledak atau terbakar bila terkena guncangan, tekanan berat, atau dilempar dari ketinggian.

Selain itu, baterai LFP juga lebih stabil saat berada di tengah suhu panas. Biaya produksi baterai LFP juga relatif lebih terjangkau jika dibandingkan Lithium ion.

Sedangkan kekurangannya, baterai LFP tak mendukung fast charging karena besaran arus listrik yang bisa diterimanya terbatas. Selain itu, energy density baterai LFP juga lebih rendah dari Lithium ion sehingga output tenaganya otomatis berada di bawahnya.

Baca juga: Yamaha Jelaskan Alasan Copot Mesin 125 cc dan Ganti Jadi 155 cc Pada Lexi, Gini Kata Bosnya

SLA

Keunggulan baterai SLA adalah biaya teknologinya relatif murah sehingga ongkos produksi dapat ditekan. Ini karena teknologinya boleh dibilang sederhana dan biaya perawatannya juga lebih murah.

Itu sebabnya, harga baterai SLA umumnya lebih terjangkau ketimbang dua jenis baterai lainnya. Baterai ini juga bisa digunakan untuk tegangan tinggi.

Sedangkan kekurangan baterai SLA adalah masa pakainya yang pendek berkisar 300-500 kali. Kemudian, bobot baterai SLA juga lebih berat dibanding jenis lainnya.

baterai motor listrik LFP Lithium Ion Motor Listrik SLA

Rekomendasi Motor Bekas