Gak Usah Gegayaan Sok Racing, Kebiasaan Ini Malah Bikin Motor Matic Cepat Jebol

momotor.id - Ada beberapa penyebab motor matic menjadi lebih cepat rusak. Salah satunya karena faktor kebiasaan. Ini kebiasaan yang justru bikin motor matic cepat rusak.

Gaya berkendara menjadi salah satu faktor keawetan komponen dalam motor matic. Bila kerap digunakan ugal-ugalan, komponen CVT motor matic menjadi kurang awet dan cenderung lebih cepat rusak gegara kebiasaan tersebut.

Menurut Kepala Mekanik Yamaha Harapan Juanda, Hindayat, kebiasaan menggeber-geber gas motor matic sembari menarik tuas rem hingga mesin meraung justru berpotensi menimbulkan kerusakan.

Hindayat pun tak menyarankan kebiasaan ini dilakukan karena ada sejumlah komponen yang berpotensi mengalami kerusakan dari kebiasaan tersebut.

"Itu nggak boleh sebab ada potensi kerusakan pada V-Belt hingga rumah CVT-nya," ujar Hindayat seperti dikutip dari kumparan.

Kebiasaan menggeber-geber gas sembari menarik tuas rem pada motor matic bisa membuat V-Belt mudah retak hingga akhirnya putus. Hal ini karena CVT akan bekerja ekstra bila membuka gas sembari menarik tuas rem.

"V-Belt ini kan tarik ulur di dalam CVT. Dia berfungsi menghubungkan mesin dan roda belakang. Kalau digas dia akan tegang V-Belt-nya, kalau ditutup, dia akan mengendur. Kalau sering dilakukan kaya begitu, paling parah V-Belt-nya bisa putus. Sering sekali saya menangani ini," tuturnya.

Baca juga: Alasan Yamaha Belum Mau Buru-buru Jual Motor Listrik E01, Ternyata Masih Ngetes Komponen Ini

V-Belt yang putus, kata Hindayat, bisa membuat komponen pulley rusak. Pada bagian pulley depan, roller bisa peyang hingga rontok. Bahkan, rumah roller bisa rusak karena hantaman keras dari V-Belt yang putus.

"Itu beda-beda tiap motor kalau ganti roller dan rumahnya. Seingat saya, kalau di total bisa sampai Rp150 sampai Rp200 ribuan kalau pakai yang standar. V-Belt sekitar Rp100 ribuan," jelasnya.

Komponen kampas kopling ganda motor matik juga cepat habis kalau kebiasaan membuka gas sambil menekan rem sering dilakukan. Ini dikarenakan komponen ini bergesekan dengan mangkoknya.

"Saya pernah menangani kasus motor yang ngegas tapi direm atau digeber-geber istilahnya. Selain habis, komponen CVT kaya mangkok ganda dan lainnya sudah pada baret dan harus diganti. Ini kan sayang sekali bisa habis ratusan ribu untuk menggantinya. Kebanyakan, anak muda yang seperti itu," ujarnya.

Hindayat pun memberikan cara berkendara yang baik agar komponen CVT tetap awet. Dia berharap ini bisa dipraktikkan oleh masyarakat luas.

"Putar handle gas itu bisa dilakukan secara perlahan. Kan biasanya motor tuh berat di awalan. Biarkan rpm motornya naik dulu hingga bisa berjalan di kecepatan stabil. Jangan tarik gas secara kasar dan ingat tangannya enggak boleh nekan rem," paparnya.

CVT kebiasaan Motor Matic rusak V-belt

Rekomendasi Motor Bekas