Fakta Seputar Air Radiator Motor yang Perlu Diketahui Para Bikers

momotor.id - Pada beberapa model motor, ada yang dilengkapi dengan sistem pendingin alias radiator. Sama seperti mobil, radiator pada motor juga berisi cairan yang berfungsi mendinginkan mesin. Karena perannya yang vital, pemilik motor sebaiknya mengetahui beberapa fakta mengenai air radiator motor yang berfungsi mendinginkan mesin.

Seperti disebutkan di atas, air radiator digunakan sebagai pendingin mesin agar motor tidak mengalami overheat. Fungsinya sebagai penjaga temperatur atau suhu mesin agar tetap optimal.

Senyawa kimia yang terdapat didalamnya juga berfungsi sebagai proteksi pada bagian sistem pendingin. Air radiator dapat mencegah logam di dalamnya terhindar dari korosi. Tidak hanya itu, air radiator juga digunakan untuk menjaga karet agar tetap lentur dan tidak cepat mengalami pemuaian yang bisa menyebabkannya menjadi kaku.

Jika melihat penjelasan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa air radiator memiliki peran yang sangat penting. Itu sebabnya bikers sebaiknya perlu mengetahui beberapa fakta mengenai air radiator agar tidak termakan mitos-mitos yang belum terbukti kebenarannya. Berikut fakta menarik seputar air radiator yang perlu diketahui seperti dilansir laman resmi Suzuki.

Warna air radiator

Masih banyak yang belum mengetahui dengan benar seperti apa warna asli dari air radiator motor ini. Pada dasarnya, warna pada air radiator tidak memiliki pengaruh pada kualitasnya.

Baca juga: Bukan Hanya Beda Huruf, Ini Perbedaan Fitur ABS dan CBS

Hal ini dikarenakan warna hanyalah simbol yang digunakan oleh produsen dari produk tersebut. Baik yang berwarna hijau maupun merah, sebaiknya pilih air radiator yang memiliki kandungan Ethylene Glycol tinggi.

Bahan inilah yang memiliki pengaruh tinggi pada titik didihnya. Semakin tinggi titik didih dan kemampuan anti karatnya, maka performa dari air radiator tersebut juga semakin tinggi.

Penggunaan air mineral

Beberapa pengendara motor beranggapan bahwa air mineral bisa menggantikan peran dan posisi air pendingin untuk membuat mesin motor menjadi lebih dingin. Anggapan lain yang juga sempat terdengar adalah air mineral dapat menggantikan air pendingin dan membuat radiator menjadi lebih tahan karat.

Faktanya, hal ini sangat tidak disarankan. Air mineral memiliki kandungan garam yang notabene dapat menyebabkan karat pada bagian radiator motor. Bagian yang memiliki potensi besar mengalaminya adalah bagian sirip dan kisi radiator.

Karat yang ada pada radiator membuat sirkulasi pendinginan menjadi lebih lambat dan tersumbat. Alhasil, motor akan sering mengalami overheat parah. Namun penggunaan air mineral disarankan bagi yang menggunakan motor untuk balapan. Selain karena aturannya, penggunaan air mineral pada motor balap untuk menghindari tumpahnya kandungan Ethylene Glycolnya dalam air radiator. Jika sampai bocor dan membahasi trek, bisa bikin licin. Akibatnya, ban motor bisa kehilangan traksi.

Tetesan air AC

Sama-sama berperan sebagai pendingin, benarkah tetesan air AC juga efektif saat digunakan pada air radiator? Kebanyakan beranggapan bahwa hal ini lumrah terjadi pada motor balap.

Padahal, hal ini dinilai kurang bagus untuk diterapkan baik pada motor biasa maupun balap. Benarnya, air tetesan AC dapat dijadikan campuran untuk coolant atau air radiator. Tips ini bahkan direkomendasikan untuk air radiator dengan jenis concentrate. Sebagai tambahan, campurkan dengan perbandingan 50:50.

Dengan menggunakan campuran ini, mesin motor bisa mencapai titik didih sampai 129 derajat. Jika ingin titik didih lebih tinggi, Anda bisa menambah concentratenya menjadi 70 persen. Dengan campuran tersebut, mesin motor bisa mencapai titik didih 136 derajat.

Air radiator mobil

Pertanyaan satu ini cukup sering menghadirkan tanda tanya bagi para pengguna motor. Faktanya, air radiator untuk mobil bisa digunakan pada motor juga. Bukan hanya lebih manjur, air radiator mobil yang digunakan pada motor juga dinilai lebih murah dari segi harga.

Interval penggantian air radiator

Air radiator juga perlu dikuras dan diganti agar dapat berfungsi dengan baik. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mengurasnya? Interval waktu pengurusannya juga tidak bisa sembarangan begitu saja. Waktu yang paling tepat untuk menggantinya adalah setiap 9.000 sampai 10.000 kilometer.

Melihat bagaimana air radiator memiliki rentang waktu seperti ini, Anda harus ekstra mengawasinya agar tetap berfungsi dengan baik. Terlebih lagi bagi Anda yang hobi touring atau berpergian jauh, mengecek air radiator harus menjadi agenda wajib setiap kali berangkat.

air radiator motor mengenal air raditor motor Tips Motor tips perawatan motor

Rekomendasi Motor Bekas