momotor.id - Banyak cara untuk melakukan modifikasi pada sepeda motor kita agar tampil lebih keren daripada biasanya. Salah satunya dengan menambahkan lampu Daytime Running Light atau DRL pada sistem lampu motor kita.
Lampu DRL ini biasa juga disebut sebagai lampu alis pada kendaraan bermotor, karena memiliki letak diatas lampu utama pada kendaraan bermotor sehingga terlihat seperti alis, modifikasi hal ini selain menambah fungsional ternyata menjadi sebuah tren juga.
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai cara memasang lampu alis atau DRL untuk sepeda motor kesayangan kita, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai DRL atau Daytime Running Light. Simak penjelasan berikut.
Daytime Running Light (DRL)
DRL atau Dayime Running Light ini biasanya disematkan pada kendaraan mobil, namun lama kelamaan disematkan juga pada kendaraan roda dua. Dalam dunia otomotif, penerangan menjadi hal yang sangat fundamental selain itu juga dapat mempercantik kendaraan anda.
Lampu ini dapat dipasangkan pada motor dengan fleksibel, karena dapat dibentuk sesuai kebutuhan kita. Selain itu lampu ini menghasilkan cahaya pada tempat-tempat yangsulti dijangkau seperti bagian lampu sein.
Lampu ini pada umumnya memiliki warna yaitu putih, biru, kuning dan merah. Namun ketika dinyalakan dapat menjadi dua warna secara bergantian, selain itu banyak pengguna menggemari kombinasi warna putih-kuning dan putih-biru.
Lalu dari segi panjang, pasarannya lampu ini mencapai 30cm sampai 60cm dengan lebar 0,8cm. Sedangkan untuk harga dari lampu ini sangat bervariasi tergantung kualitas yang diberikan. Jika ingin mendapatkan kualitas yang bagus, maka kita harus menyiapkan budget sekitar 600 ribu rupiah.
Baca Juga : Ternyata Begini Cara Pasang 1 Relay Lampu Motor, Jangan Sampai Salah Langkah
Namun sebelum kita memasang lampu DRL pada kendaraan bermotor kita. Kita harus mengetahui lebih dahulu mengenai sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor kita. Berikut penjelasannya.
Sistem Kelistrikan pada Kendaraan Bermotor
Terdapat dua sistem kelistrikan taitu halfwave dan fullwave. Sistem semi DC merupakan nama lain dari halfwave yang dimana suplai arus listrik pada bohlam lampu utama dan senja mengalir melaui jalur generator. Sedangkan untuk fullwave generator adalah sumber daya utama kelistrikan yang bekerjasama dengan kiprok (regulator) dan aki.
Sistem kelistrikan fullwave memiliki kelebihan yaitu proses pengisian arus besar tidak memakan waktu yang lama, karena aki dapat bekerja secara terus menerus setiap putaran mesin. Hal ini sangat menguntungkan untuk sistem penerangan yang dapat membuat lampu menyala lebih terang dan menjadi lebih awet. Sehingga sangat direkomendasikan menggunakan sistem fullwave.
Cara mengubah sistem kelistrikan dari halfwave ke fullwave, dengan cara mendapatkan kiprok yang dapat menunjang sistem kelistrikan fullwave seperti kiprok pada Honda Tiger atau Yamaha Bison. Selain itu pastikan juga sparepart tersebut original agar dapat bekerja dengan maksimal. Hal itu juga berlaku pada generator dan hindari dengan kondisi yang sudah digulung ulang.
Pada sistem kelistrikan fullwave, aki menjadi komponen yang utama, sehingga kita harus benar-benar memerhatikan keadannya. Jikalau kita tidak memerhatikan bisa-bisa motor tidak bisa kita gunakan. Selain itu sesuaikanlah anatara kapasitas kerja aki dan besaran daya sistem penerangan motor yang rata-rata 12 volt.
Cara Memasang Lampu Alis Pada Motor
Teknologi AHO menyebabkan lampu otomatis menyala ketika mesin dihidupkan. Namun, kemudahan hal tersebut justru membuat boros terhadap penggunaan aki. Selain itu cahaya yang dihasilkan dari lampu juga menyilaukan pengendara lain. Sehingga banyak pengguna akhirnya mematikan sistem tersebut dengan cara menambah saklar baru.
Permasalahan diatas dapat diatasi dengan pemasangan DRL pada sepeda motor. Di Eropa hal ini sangat lumrah, karena berfungsi seperti lampu senja yang hemat daya. Selain itu DRL juga dapat terlihat dengan jelas saat siang hari maupun di bawah guyuran hujan.
Pada dasarnya cara memasang lampu DRL atau lampu alis pada kendaraan motor adalah memasang lampu skalar strobo. Terdaapt dua cara untuk memasang lampu ini yaitu.
Baca Juga : Motor Kekinian Banyak yang Pakai Lampu LED, Simak Kelebihan dan Kekurangannya
Cara Pertama
Cara pertama anda dapat melakukan dengan cara menghubungkan kabel positif lampu LED (+) ke aki dan massa LED ke massa pada bodi.
Cara Kedua
Cara kedua yaitu dengan menggunakan alat bantu relay, sehingga arus listrik menjadi lebih stabil karena tidak terbebani banyak arus listrik.
Pemasangan lampu alis pada motor ini memang membutuhkan keahlian yang khusus di bidang mekanik selain itu juga harus teliti. Jika anda mengalami kesulitan melakukan hal tersebut, alangkah baiknya membawa ke bengkel.
Tips dan Trik Memasang Lampu Alis Motor
Berikut tips dan trik sebelum anda memasang lampu alis pada motor kesayangan anda, pertama-tama kalian memerlukan lem untuk merekatkannya, daripada menggunakan lem bakar, sebaiknya menggunakan lem besi, karena lem bakar jika digunakan untuk jangka waktu yang lama akan meleleh.
Lem bakar yang meleleh ini akan memengaruhi daya rekat lampu alis pada motor, yang lama kelamaan akan berkurang. Hal ini juga berlaku pada pemasangan headlamp, sehingga sebaiknya lem besi dinilai lebih rapi, kuat dan tahan terhadap panas.
Cara memasang lampu alis motor ini dimulai dengan mengubah sistem kelistrikan menjadi fullwave kemudian pemasangan saklar strobe. Sehingga diharuskan memiliki keahlian karena dalam melakukannya perlu merangkai kabel yang cukup rumit.
Selain itu untuk biaya nya masih dibilang cukup terjangkau, namun kita harus mensiapkan juga budget lebih untuk membeli komponen-komponen yang dibutuhkan. Selain itu juga kita memerlukan komponen penunjang yang tidak dijual pada satu toko yang sama.
Baca Juga : Jangan Ketuker, Lampu Bohlam Motor Matic dan Motor Sport Beda Soket
Demikian penjelasan secara singkat mengenai cara memasang lampu alis pada motor, semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna bagi kalian semua ketika ingin memasang lampu alis pada motor kesayangan anda.