momotor.id - Pada sepeda motor model bebek dan sport, komponen rantai sangat vital perannya karena berfungsi meneruskan kinerja dari mesin ke roda belakang. Karena perannya yang vital, penting bagi pemilik motor mengetahui cara merawat rantai, termasuk kondisi ketika rantai sudah perlu diganti.
Cara mengetahui kapan waktu yang tepat mengganti rantai motor sebenarnya tidak sulit. Indikasi pertama rantai yang sudah tak layak atau rusak adalah mengeluarkan suara berisik. Kemudian bisa dilihat permukaan rantai sudah aus, rantai mudah kendur, tarikan motor terasa berat, dan tenaga motor tidak maksimal.
Baca juga: Lima Tips Mengendarai Motor yang Aman ketika Hujan, Nomor Dua Penting Banget
Mengganti rantai motor perlu dilakukan jika kondisi rantai sudah kaku dan renggang. Kondisi tersebut tidak berubah meski sudah dilakuakn pembersihan, penyetelan, atau pelumasan. Pemilik motor perlu mengetahui bahwa gear rantai yang aus adalah salah satu penyebab rantai longgar.
Jika keausan mata gear sudah di luar spesifikasi, biasanya rantai akan tetap longgar meski sudah diset maksimum. Lakukan penggantian satu set gear rantai yakni gear kecil dan gear besar.
Cara merawat rantai motor
Hal pertama yang bisa dilakukan dalam rangka merawat rantai motor adalah memeriksa kekencangan rantai dan kondisi gear rantai. Penyetelan rantai tak boleh terlalu kencang atau longgar. Kekencangan harus dijaga agar tetap di batas yang sudah ditentukan. Batas kekencangan rantai (free play) ada pada buku petunjuk pemilik. Biasanya di rentang 25-35 mm.
Sebagai informasi, rantai yang terlalu kencang akan membebani mesin dan komponen lainnya. Sementara jika terlalu longgar, bisa terlepas dan merusak komponen lainnya.
Jika kekencangan rantai dirasa sudah pas, hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah melumasi rantai. Pelumasan perlu dilakukan agar rantai bergerak lancar. Hindari melumasi rantai menggunakan oli bekas atau oli yang tidak sesuai spesifikasi karena akan menyebabkan rantai cepat berkarat, renggang, kaku, dan gear rantai cepat aus.