momotor.id - Sebelum memasarkan sepeda motor biasanya produsen atau brand sudah melakukan riset dan menyesuaikan spesifikasi, kemudian merekomendasikan bahan bakar yang cocok untuk digunakan oleh konsumen sesuai dengan sepeda motornya.
Pilihan bahan bakar yang sudah direkomendasikan oleh produsen sudah melalui proses yang panjang dengan memerhatikan berbagai aspek, sehingga konsumen tidak dianjurkan untuk menggunakan bahan bakar yang tidak direkomendasikan, selain itu hal ini juga berlaku untuk kebiasaan gonta-ganti atau mencampur lebih dari satu bahan bakar.
Terdapat banyak pilihan bahan bakar mesin di dalam negeri yang bisa kita gunakan, seperti Pertamina, Shell, TOTAL, Vivo dan BP. Setiap produsen tersebut memiliki pasarnya masing-masing. Namun `berdasarkan jumlah SPBU, Pertamina merupakan penyedia bahan bakar terbesar di dalam negeri.
Baca Juga : BBM Beroktan Tinggi Tak Selalu Bagus untuk Mesin, Bisa Berdampak Negatif Jika Kondisinya Seperti Ini
Apa Itu Oktan?
Kecocokan bahan bakar mesin paling mudah ditentukan dari klaim oktan bahan bakar itu sendiri lalu disandingkan dengan rasio kompresi mesin motor. Oktan merupakan sebuah istilah yang diambil dari salah satu molekul penyusun bahan bakar bensin yaitu Oktana (C8).
Bilangan oktan menentukan seberapa besar tekanan yang dapat diberikan pada bensin sebelum terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran bensin dengan udara akan ditekan oleh gerakan piston sehingga volume campurannya sangat kecil. Lalu campuran tersebut akan dibakar sehingga menghasilkan tenaga untuk menggerakan roda.
Sebelum dibakar busi. Campuran bensin dan udara tersebut dapat terbakar lebih dahulu karena tekanan tinggi. Semakin rendah bilangan pada oktan berarti campuran bensin dan udara bisa terbakar lebih cepat (tanpa busi), sedangkan bilangan oktan tinggi menandakan campuran itu akan terbakar pada tekanan yang lebih tinggi. Sehingga bahan bakar dengan oktan tinggi lebih mahal.
Apa Itu Rasio Kompresi?
Rasio kompresi adalah sebuah istilah teknis untuk menunjukkan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di titik terendah dengan titik piston saat berada di titik paling atas.
Contohnya seperti mesin 2.000 cc yang terdiri dari empat silinder, masing-masing silinder bervolume 500 cc. Ketika piston berada di bawah setiap piston terisi penuh campuran bensin dan udara sebanyak 500cc, namun ketika piston berada di atas volumenya menjadi 50 cc. Hal ini menandakan bahwa rasio kompresi mesn tersebut adalah 10:1.
Semakin tinggi rasio kompresi pada sepeda motor menandakan sepeda motor tersebut Menggunakan tekonologi yang canggih karena menghasilkan gas emisi lebih rendah.
Rekomendasi Bahan Bakar Sesuai Oktan
Setelah mengetahui mengenai oktan dan rasio kompresi pada sepeda motor, berikut pilihan rekomendasi bahan bakar sesuai dengan rasio kompresi yang berbeda-beda, berikut pembahasannya.
- Mesin dengan rasio kompresi 9:1 kebawah dapat menggunakan Premium (RON88)
- Mesin dengan rasio kompresi 9:1 sampai 10:1 dapat menggunakan Pertalite (RON90)
- Mesin dengan rasio kompresi 10:1 sampai 11:1 dapat menggunakan Pertamax (RON92)
- Mesin dengan rasio kompresi 11:1 sampai 13:1 dapat menggunakan Pertamax Turbo (RON98)
- Mesin dengan rasio kompresi 13:1 ke atas dapat menggunakan Pertamax Racing (RON100)
Sebelum kita memilih bahan bakan untuk kendaraan kita, alangkah baiknya sebagai pemilik sepeda motor mengetahui terlebih dahulu informasi mengenai rasio kompresi sepeda motor yang kita miliki. Biasanya rekomendasi bahan bakar dapat dilihat pada area lubang pengisian bahan bakar sepeda motor.
Baca Juga : Kenali Efek Buruk Sering Gonta Ganti BBM pada Motor
Berikut penjelasan mengenai cara mengetahui oktan bensin yang cocok untuk motor anda. Apabila anda ingin menambah wawasan dalam dunia otomotif sepeda motor anda dapat mengunjungi momotor.id.