momotor.id - Tak hanya bagian eksterior, ada juga pemilik motor yang melakukan modifikasi hingga ke bagian vital seperti mengganti karburator, busi, hingga upgrade knalpot. Pada bagian busi, ada yang menggantinya dengan busi racing meski motor dipakai untuk harian.
Opsi menggunakan busi racing untuk motor harian sebenarnya tak direkomendasikan. Karena jelas peruntukannya berbeda. Busi racing ditujukan untuk balapan, sehingga kurang cocok jika dipasang pada motor yang digunakan untuk penggunaan sehari-hari. Lalu, apa dampaknya jika memaksa memasang busi racing pada motor harian?
Motor berpotensi sulit dinyalakan
Busi racing sudah dilengkapi dengan spesifikasi resistor yang lebih. Akibatnya, jika digunakan dalam motor harian, mesin akan sulit dinyalakan karena perbedaan sistem kelistrikan.
Menimbulkan kerak
Busi racing khusus digunakan untuk kompresi tinggi. Jika digunakan dalam motor harian, efeknya akan menyebabkan gagal pembakaran dan menimbulkan kerak.
Motor bakal brebet
Dalam putaran tinggi, mesin motor akan terasa nyaman, tapi saat digunakan dalam putaran rendah, motor justru akan terasa brebet.
Kinerja mesin terganggu
Kinerja mesin akan terganggu, dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin, posisi pembakaran yang tidak terpusat.
Baca juga: Teknik Pengereman Motor Ketika Hujan, Biasakan Pakai Empat Jari
Adapun busi racing sebaiknya tidak digunakan untuk motor sehari-hari (kecuali busi racing yang diciptakan khusus untuk pemakaian harian), pasalnya dampaknya bisa panjang dan berpengaruh pada performa mesin dan kenyamanan berkendara.
Pada dasarnya busi diciptakan dengan kemampuan membersihkan diri atau self-cleaner. Nah, busi racing dan busi standar memiliki angka self-cleaner (SC) yang berbeda, dengan acuan, busi racing hanya bekerja pada range temperatur tinggi, sementara busi standar sudah bisa bekerja sejak temperatur rendah.
Jika dipaksakan tetap bermain di putaran rendah, tentu self-cleaner dari busi racing ini tidak akan jalan, hingga akhirnya busi jadi berkerak, tenaga drop dan businya mati.
