Bensin Motor Hampir Habis, Benarkah Ngegas Pelan-pelan Lebih Hemat Bahan Bakar?

momotor.id - Saat bahan bakar motor terlihat hampir habis, pengendara umumnya memperlambat laju kendaraan roda duanya. Namun, apakah benar memperlambat kecepatan motor membuat konsumsi BBM lebih irit saat bensin sudah mau habis?

Menggeber motor dengan kecepatan tinggi saat bahan bakar sudah hampir habis memang bukan tindakan yang disarankan. Ini karena mesin akan bekerja lebih keras dan terkena hambatan udara sehingga menyebabkan pemborosan bahan bakar.

Meski begitu, mengendarai motor dengan kecepatan yang cukup pelan saat bensin sudah mau habis juga bukan solusinya.

Berkendara terlalu lambat justru bisa membuat konsumsi BBM lebih boros lagi karena mesin berputar pada putaran yang cukup tinggi sementara kecepatan sepeda motor rendah. Laju kendaraan tersebut tidak sesuai dengan jumlah putaran mesin, dan bahan bakar lebih banyak terpompa untuk setiap siklus rotasi.

Lalu, bagaimana solusinya? Mengutip dari laman resmi Wahana Honda, tindakan yang disarankan saat bensin motor hampir habis adalah berkendara dengan kecepatan 40-60 km/jam secara stabil.

Tindakan ini dianggap paling efisien dalam penggunaan bahan bakar. Jadi jawabannya, jika motor nyaris habis bahan bakar, maka berkendaralah dengan kecepatan sedang supaya bensin tidak cepat habis. Usahakan menjaga kecepatan konstan dan lebih perlahan ketika memutar gas.

Adapun dalam rangka menghemat konsumsi BBM, ada beberapa tips yang bisa dicoba oleh pengendara motor. Selain menarik gas secara perlahan sesuai dengan akselerasi motor, memastikan filter udara tetap bersih juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar.

Jika filter udara dibiarkan kotor, akan membuat tarikan motor menjadi berat akibat perbandingan udara dan bahan bakar tak seimbang sehingga berujung pada pemborosan BBM.

Baca juga: KMI Ungkap Peluang Kawasaki Brusky 125 Masuk Indonesia, Gini Katanya

Kondisi busi juga bisa mempengaruhi konsumsi BBM motor. Jika kepala busi berwarna hitam, itu artinya ada karbon sisa pembakaran yang tidak sempurna lantaran perbandingan udara dan bensin yang terbakar kurang tepat. Bila terus menerus dibiarkan, akan membuat percikan api pada ujung elektroda pusat terhambat.

Akibatnya, bunga api yang tercipta tidaklah optimal. Kemudian bensin tidak terbakar sempurna, alhasil lebih banyak volume bensin yang disuplai ke silinder untuk dibakar sehingga jadi lebih boros. Karena, sebaiknya ganti busi setiap 8.000 km sekali atau dua kali servis rutin sekali. Komponen lainnya yang juga berpengaruh pada konsumsi BBM motor seperti V-belt hingga ban motor.

BBM Bensin habis Motor

Rekomendasi Motor Bekas